Fenomena lebaran adalah saat yang ditunggu tunggu oleh para pedagang pakaian (baju anak, gamis, tas dll) karena pada saat tsb adalah dimana hampir semua orang membeli baju baru ditambah lagi pada saat 2 minggu menjelang lebaran para karyawan mempunyai daya beli yang lebih baik dengan diberikkanya THR….
Gak cuman pakaian dan baju yang harganya naik, sembilan bahan pokok gak kalah serunya berloma lomba meniakkan harga, namun dalam tulisan ini kami akan share fenomena pedagang baju anak, kenapa sih kok pasti naik harga…
Hukum dagang adalah tidak lepas dari 2 kata kunci yaitu permintaan dan penawaran, ketika permintaan naik dan jumlah penawaran tetap maka otomatis harga barang menjadi naik itulah yang terjadi pada suasana ramadhan/lebaran, hampir semua ITC di Jabodetabek 2 minggu sebelum lebaran pasti penuh dengan pembeli, bahkan saking penuhnya lorong-lorong atau space yg biasa digunakan pengunjung berjalan terasa sangat sempit oleh lautan manusia.
Sharing dari beberapa rekan pedagang baju di ITC mereka rata-rata mengalami kerugian pada 11 bulan di luar ramadhan, bahkan tidak sering dalam satu hari mereka tidak bisa menjual satu pun potong baju atau biasa dikenal dengan istilah “zero omzet”, namun fenomena menarik kerugian mereka selama 11 bulan bisa tertutup oleh keuntungan pada saat penjualan 1 bulan yg lain yaitu bulan ramdhan/idul fitri
Pengalaman yang lain terjadi di bisnis online kami, nego harga yang sangat ketat dan lama terjadi antara kami dengan suplier keinginan Rafikids adalah agar suplier menaikkan harga bahkan kami sanggup “take all” dalam jumlah banyak apabila suplier tidak menaikkan harga.
Jujur kami sebenarnya tidak ingin menggunakan “aji mumpung” walapun sebenarnya dengan harga yang naik insya allah barang akan cepat habis, namun tantangannya tidak di situ yang kami inginkan adalah agar timbul suasana yang mendukung seseorang untuk mempunyai motivasi yang kuat untuk berdagang
Di luar sana banyak sekali kejadian sebagai berikut:
- Seorang ibu yang ingin membantu suaminya untuk mencari nafkah dengan berjualan baju, karena kondisi jaman sekarang sangatlah sulit untuk mencari tambahan uang
- Seorang ibu yang ingin sekali membelikan anaknya jajan atau semangkok bakso, namun urung dilakukan karena uang belanja yg diberikan suami terbatas, tentu saja apabila seorang ibu bisa membelikan “sesuatu” untuk anaknya dengan hasil keringat sendiri (dengan berjualan baju) adalah suatu hal yang “menggembirakan” sekaligus “mengharukan”
- Pernah terjadi seorang ibu yang share ke kami, beliau terpaksa di_PHK oleh tempatnya bekerja sebab perusahaan tsb mengeluarkan larangan bagi karyawan untuk tidak memakai jilbab, didorong karena keimanan yg kuat untuk memakai jilbab dan rasa sayang seorang ibu terhadap anaknya (karena anaknya yg balita selalu menangis apabila dipamiti ibunya pada saat pergi bekerja) maka ibu tsb akhirnya memilih berhenti bekerja dan mencoba mengikuti jalan mencari rizqi Allah dengan cara berdagang
- Ada juga seorang ibu dari Cibinong yang dalam kondisi hamil tua, beliau dengan semangat datang ke kami untuk kulakan dan hanya ditemani oleh tetangga (mungkin suaminya gak mendukung), kulakan sampai jam 20.00 dan pulang menggunakan angkutan umum membuat saya khawatir terjadi sesuatu dengan ibu tsb (bayangkan seorang ibu dalam kondisi hamil tua, pulang jam 8 malam, naik angkutan umum yg mungkin saya itung pindah 4 kali jenis angkot)
Dan mungkin masih banyak cerita lain dari rekan kami sesama pedagang yang kami dengar waktu mereka sharing pengalaman pribadi mereka.
Nah trus apa hubunganya dengan harga barang tadi….
Coba dibayangkan bagimana jika terjadi kenaikan harga, ibu-ibu yang semangat tadi tentu akan sangat kewalahan, bagi mitra kami yang punya modal kuat dan didukung suami tentu tidak akan menjadi masalah namun bagaimana dengan mitra kami yang modalnya pas-pasan bahkan tanpa ada sedikitpun dukungan dari suami, jangankan memberi modal mengantar kulakan aja suaminya gak bersedia
Di sisi lain sebagai umat manusia tentu kita ingin berbuat kebaikan bagi sesama sebagai amal ibadah dan bekal kita nanti di akhirat (hukum alam)
Suatu hal yang sulit bagi kami untuk memutuskan, proses pembelian dari supplier kami saat ini sempat menggatung lama karena pihak supplier keukeh untuk menaikkan harga….sebuah keputusan yang harus saya segera ambil dalam 1 – 2 hari ini
Semoga anda terinpirasi dengan share di atas
salam dari depok
moga tetep lurus dengan niatnya,dan usahanya tetep menjadi silatul ukhuwah serta profitnya tambah
amin ya robal alamien, matur suwun doanya Pak Yusap, ternyata udah ketemu jawabannya siapa yang menang tp jawaban tsb tidak saya share di blog ini biar saya simpan di hati saja sebagai bahan renungan untuk meningkatkan kualitas diri
salam
subhanaallah,sungguh sy terharu smp nangis baca tulisan bapak.saya yakin pastilah yg menang hukum alam.manusia yg ingin berbuat kebaikan pasti ada jalan.selalu menulislah Pak,krn tulisan pak Roni akan menjadi motivasi semua mitra reseller rafikids,dimana saja berada termasuk saya.spt di bisnis MLM yg pasti ada motivatorx.tetaplah berusaha di jalan ini pak.sungguh begitu sulit terjadi perkawinan antara bisnis & ibadah.tetapi dg niat baik & ihklas,insyaallah di ridhoi allah SWT.
kemaren yg bgtu putus asanya saya,dagangan blm laku,blm lagi cibiran suami krn usaha sampingan sy ini.(maklum,suami yg dibesarkan dr klg pns & dia sndiri jg pns,begitu asingx dg dunia dagang & suami tdk yakin dg kesungguhan saya berjualan baju anak).melirikpun tdk.tapi skrg udah mulai dikit2 mau..membantu saya..dan kalo modal saya terkumpul,sayapun diijinkan u/ datang ke depok.suatu saat nanti sy akan dtg langsung ke depok..doakan ya..pakk.setiap saya abis baca tulisan bpk,sya selalu menceritakan kembali kpd suami saya,betapa hebatx mbak atik & pak roni bekerja sama dlm,usaha.btp hebatnya bpk,yg udah jadi pegawai mapann masih mau membantu & mensupport usaha istrix.
eh..lama2 mempan juga,usaha saya menyadarkan suami.begitulah pak,uneg2 saya kali ini.smga RAFIKIDS smakin sukses,&jalan u/ berbuat kebaikan semakin terbentang…amiiin..
Bu Susiani,
terima kasih sudah memberikan komentar, mohon bu jangan berlebihan memujinya, yang biasa aja kami (saya dan istri) masih dalam taraf belajar masih banyak kekurangan yang ada pada diri kami, semoga dagangan-nya laku terutama saat bulan ramadhan ini, dan saya doakan suami ibu bisa mendukung ibu dalam berdagang, masih banyak ibu-ibu lain di luar sana yang tanpa ada dukungan suaminya sama sekali
salam dari depok
jangan lupa pasang tag/label lengkap “LombaBlogDepok 17 Juli – 17 September 2010? untuk tiap artikel yang didaftarkan lomba yaps..
[…] Cerita perihal ibu ibu ygmenjadi reseller rafikids sdh pernah saya ceritakan di postingan sebelumnya atau klik Cerita Reseller Rafikids […]
[…] Cerita perihal ibu ibu ygmenjadi reseller rafikids sdh pernah saya ceritakan di postingan sebelumnya atau klik Cerita Reseller Rafikids […]